Puisi buat bidadariku
8:47 AM Edit Thisby mahfudz salama, 10 Sawal 1428 H
Berlayar menuju impian dengan sejuta harapan
Berlayar mengapai tujuan dengan keyakinan yang kuat
Berjalan menerpa hasrat yang membuat kaki ini semakin kaku tuk melangkan
Berjalan menyelusuri hidup dengan penuh pengorbanan
Berlari mengejar batra hidup yang masih di tepi juram
Berlari meninggalkan mimpi-mimpi yang yang tak pasti.
.........
Ketika senja mengepit kaki gunung padang,
terasa dingin menusuk kalbu
Bukit-bukit yang tinggi menjulam kaku,
bersemayam kuntum bungga yang kucari
Air sunggai malalo berderu menyebut namamu,
mengalir sejuta kesejukan di hati..
.........
Ketika kedatanganku membuat bidadari tersipu malu,
entah gerangan apa yang membuat demikian
Oh.. Masya Allah begitu syahdu melihatnya,
jilbab mengembang menutupi aurat terasa begitu surgawi
Begituh indah di padang mata... bidadariku menari-nari di surga dalam kegiranggan
keluarga menyambut dengan memberikan suatu jawaban yang belum pasti
terima kasih, ananda telah datang mempersunting mawar dengan tidak mengajak pacaran
Dengan tulus terucap kaku pada "Ma' dan Uda" kedatanganku mempererat tali silaturahmi dan beribadah.
Terima kasih yang telah menjaga mawar, berkembang tidak satupun yang memetik kuntum bungga dengan istiqamah.
.........
Di Makam pusara Syekh Badaruddin,
aku menapak kembali sejarah hidupnya
Menginggatkan pada tempo dulu berdiri kerajaan minang yang tersohor,
siar Islam berkembang di serambi mekah
Itulah.... Peran Syekh Badaruddin sampai sekarang budaya islami begitu kuat di negeri minang
ini terasa begitu istiqamah dalam keluarga umi
Terharu menginggat kembali masa ke emasan Syekh Badaruddin,
bilamana aku hidup dizamannya tidak sedikit pun terlewatkan menyantap ilmunya
Tapi sekarang tinggal makam Syekh Badaruddin yang banyak di ziarah orang
entah apa nazarnya, aku tak perduli selalu berdoa semoga ilmu yang Allah titipkan padanya
aku bisa mempelajarinya.
.........

